Jumat, 15 April 2016

Azas-azas Lingkungan

Azas-Azas Pengetahuan Lingkungan

A.                Ekologi dan Ilmu Lingkungan
Ekologi berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘’oikos’’ (rumah tangga) dan ‘’logos’’ (ilmu), secara harfiah artinya ekologi adalah ilmu tentang rumah tangga makhluk hidup yaitu lingkungan hidupnya. Tempat lingkungan hidup tersebut mereka saling berinteraksi dengan sesamanya dan dengan komponen-komponen yang tidak hidup dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Menurut Odum , 1971 Ekologi  merupakan kajian struktur dan fungsi alam, tentang struktur dan interaksi antara sesama organisme dengan lingkunganya.
Ekologi di dalamnya terdapat hubungan antara makhluk hidup dengan lingkunganya yang disebut ekosistem bersifat obyekstif, artinya manusia dianggap sama dengan makhluk hidup lainya, namun dalam ilmu lingkungan manusia dibedakan dengan makhluk hidup lainya bersifat subyektif. Manusia mempunyai hak khusus dalam lingkunganya tetapi memiliki tanggung jawab yang paling besar terhadap lingkunganya, yang tidak mungkin diserahkan kepada makhluk hidup lain. Pentingnya kita mempelajari lingkungan hidup adalah agar kita manusia mampu menempatkan diri sesuai dengan porsinya didalam lingkungan yang harus selalu kita jaga.
Ekologi sebenarnya mempertanyakan tentang berbagai hal seperti :
1. Bagaimana alam bekerja
2. Bagaimana spesies beradaptasi dalam habitatnya
3. Apa yang diperlukan dari habitatnya untuk melangsungkan kehidupan
4. Bagaimana mereka mencukupi materi dan energi
5. Bagaimana mereka berinteraksi dengan spesies lain
6. Bagaimana individu dalam spesies itu diatur dan berfungsi sebagai populasi
B.        Azas-azas Pengetahuan Lingkungan
            Azas-azas Pengetahuan Lingkungan ini terdiri dari 14 azas yang satu dengan lainya merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan, antara azas yang satu dengan azas yang lainya. Azas-azas tersebut meliputi :
v  ASAS 1
Menyatakan bahwa semua energi yang memasuki sebuah organisme, populasi, atau ekosistem yang dianggap sebagai energi tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain, serta tidak dapat hilang, dihancurkan, maupun diciptakan.
v  ASAS 2
Menyatakan bahwa tidak ada sistem perubahan energi sangat efisien. Misalnya pada Hukum Termodinamika II yaitu “Semua sistem biologi kurang efisien, kecenderungan umum, energi berdegradasi ke dalam bentuk panas yang tidak balik dan beradiasi menuju angkasa.”
v  ASAS 3
Menyatakan bahwa materi, energi, ruang, waktu dan keanekaragaman, semuanya termasuk pada sumber alam.
v  ASAS 4
Menyatakan bahwa semua kategori sumber alam, jika pengadaannya telah maksimal, pengaruh unit kenaikannya sering menurun dengan penambahan sumber alam sampai ke tingkat maksimum.
v  ASAS 5
Menyatakan bahwa terdapat dua jenis sumber alam, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat merangsang penggunaan, dan tidak mempunyai daya rangsang penggunaan.
v  ASAS 6
Menyatakan bahwa Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan daripada saingannya, cenderung akan berhasil mengalahkan saingannya tersebut.
v  ASAS 7
Menyatakan bahwa kemantapan pada keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam lingkungan yang mudah diramal.
v  ASAS 8
Menyatakan bahwa sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson. Hal tersebut bergantung kepada bagaimana nicia dalam lingkungan hidup dapat memisahkan takson.
v  ASAS 9
Menyatakan bahwa keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagi produktivitasnya. Terdapat hubungan antara biomasa, aliran energi, dan keanekaragaman dalam suatu sistem biologi.
v  ASAS 10
Menyatakan bahwa lingkungan yang stabil perbandingan antara biomasa dengan produktivitas dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah asimtot. Sistem biologi menjalani evoluasi yang mengarah pada peningkatan efisiensi penggunaan energi pada lingkungan fisik yang stabil.
v  ASAS 11
Menyatakan bahwa sistem yang telah mantap mengeksploitasi sistem yang belum mantap. Contohnya seperti pada hama tikus, serangga dari hutan rawa menyerang tanaman pertanian dilahan transmigran.
v  ASAS 12
Menyatakan bahwa kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat tergantung kepada kepentingan relatifnya pada keadaan lingkungan.
v  ASAS 13
Menyatakan bahwa ingkungan yang secara fisik telah mantap memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman biologi pada ekosistem yang mantap, serta kemudian dapat menggalakkan kemantapan populasi lebih jauh.
v  ASAS 14
Menyatakan bahwa derajat pola keteraturan naik-turunnya populasi tergantung kepada jumlah keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya yang akan mempengaruhi populasi tersebut.

Referensi  : 
- Santoso, Budi.1999, "Ilmu Lingkungan Industri", Universitas Gunadarma, Depok.
- marno.lecture.ub.ac.id/files/2012/01/EKOLOGI-DAN-ILMU-LINGKUNGAN.doc

Disusun Oleh :

Kelompok       : 4
Kelas               : 3ID10
Anggota          :  1. Ageng Lestari      3. Herdyanto Lesmana    5. Heri Setiawan
   2. Galih Rizky H      4. Stephanus Leonardi
Mata Kuliah    : Pengetahuan Lingkungan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar