Kisah
Sukses Chairul Tanjung
Selepas
menyelesaikan sekolahnya di SMA Negeri 1 Jakarta pada tahun 1981, Chairul masuk
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. (lulus 1987). Ketika kuliah inilah ia mulai masuk dunia bisnis dan juga mendapat penghargaan sebagai
Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional 1984-1985.
Demi memenuhi
kebutuhan kuliah, ia berjualan buku kuliah stensilan, kaos, dan foto kopi di kampus. Chairul
juga pernah mendirikan sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di bilangan Senen, Jakarta Pusat, namun bangkrut.[3] Selepas kuliah, Chairul mendirikan PT
Pariarti Shindutama bersama tiga rekannya pada 1987. Bermodal awal Rp 150 juta
dari Bank Exim,
mereka memproduksi sepatu anak-anak untuk ekspor[7] Keberuntungan berpihak padanya, karena
perusahaan tersebut langsung mendapat pesanan 160 ribu pasang sepatu dari Italia. Akan
tetapi karena perbedaan visi tentang ekspansi usaha, Chairul
memilih pisah dan mendirikan usaha sendiri.
Kepiawaiannya
membangun jaringan dan sebagai pengusaha, membuat bisnisnya semakin berkembang.
Mengarahkan usahanya ke konglomerasi, Chairul mereposisikan dirinya ke tiga
bisnis inti: keuangan, properti, dan multimedia. Di
bidang keuangan, ia mengambil alih Bank Karman yang kini bernama Bank Mega.
Ia menamakan
perusahaan tersebut dengan Para Group. Perusahaan konglomerasi ini mempunyai
Para Inti Holdindo sebagaifather holding company, yang membawahkan
beberapa sub-holding,
yakni Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (media dan
investasi), dan Para Inti Propertindo (properti).
Di bawah Para
Group, Chairul memiliki sejumlah perusahaan di bidang finansial, antara lain
Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance, Bank Mega, Mega
Capital Indonesia, Bank Mega Syariah, dan Mega Finance. Sementara di bidang
properti dan investasi, perusahaan
tersebut membawahi Para Bandung Propertindo, Para Bali Propertindo, Batam Indah
Investindo, dan Mega Indah Propertindo. Di bidang penyiaran dan multimedia, Para Group memiliki Trans TV, Trans7,
Mahagagaya Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, dan Trans Studio.
Khusus di
bisnis properti, Para Group memiliki Bandung Supermall. Mal seluas 3 hektar ini
menghabiskan dana Rp 99 miliar. Para Group meluncurkan Bandung Supermall
sebagai Central Business
District pada 1999. Sementara
di bidang investasi, pada awal 2010 Para Group melalui anak perusahaannya,
Trans Corp membeli sebagian besar saham Carefour Indonesia, yakni sejumlah 40 persen. MoU (memorandum of understanding) pembelian saham Carrefour ini
ditandatangani pada tanggal 12 Maret 2010 diPerancis.
Pada tahun
2010, majalah ternama Forbes menempatkan Chairul sebagai salah satu
orang terkaya di dunia. Ia berada di urutan ke-937 dengan total kekayaan
mencapai USD 1 miliar. Satu tahun
kemudian, menurut Forbes,
kekayaan Chairul telah meningkat lebih dari dua kali lipat, yakni dengan total
kekayaan USD 2,1 miliar. Tahun 2014, Chairul memiliki kekayaan sebesar USD 4
miliar dan termasuk orang terkaya nomor 375 dunia.
Pada tanggal 1 Desember 2011, Chairul Tanjung meresmikan perubahan
Para Grup menjadi CT Corp. CT
Corp terdiri dari tiga perusahaan sub holding: Mega Corp, Trans Corp, dan
CT Global Resources yang meliputi layanan finansial, media, ritel, gaya hidup,
hiburan, dan sumber daya alam
Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Chairul_Tanjung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar