Minggu, 16 Oktober 2016

KEWIRAUSAHAAN

            Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru atau kreatif dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih. Pengertian lainnya dari kewirausahaan adalah suatu keberanian untuk melakukan upaya-upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup yang dilakukan oleh seseorang. Atas dasar kemampuan dengan cara memanfaatkan segala potensi yang dimiliki untuk menghasilakn sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain. Kewirausahaan berasal dari bahasa inggris ENTREPRENEURSHIP yang diambil dari bahasa Perancis, yaitu ENTREPRENDE yang berarti UNDERTAKE. Kaitannya dengan dunia bisnis, kata tersebut berarti langkah awal memulai suatu bisnis. Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi, dan cara-cara baru. Ada tiga jenis perilaku kewirausahaan. Pertama adalah memulai inisiatif, yaitu memiliki pola pikir yang luas dan kreatif serta tekad yang bulat ingin berwirausaha. Kedua adalah mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme sosial atau ekonomi untuk merubah sumber daya dan situasi dengan cara praktis, yaitu seorang wirausaha harus mampu merubah semua faktor yang mempengaruhi dalam kelangsungan usahanya secara praktis untuk menunjang kelancaran usahanya. Ketiga adalah diterimanya resiko, yaitu seorang wirausaha juga harus bisa menerima segala resiko dalam menjalankan usahanya yang berarti suatu kegagalan dalam usahanya.
Kunci penting menjadi seorang wirausahawan adalah inovasi, karena inovasi yang membuat nilai lebih dari suatu usaha yang dimiliki dan tentu adanya perbedaan dengan wirausahawan lainnya. Karakteristik wirausawan menurut Mc Clelland adalah keinginan untuk berprestasi, keinginan untuk bertanggung jawab, preferensi kepada resiko-resiko menengah, persepsi kepada kemungkinan berhasil, rangsangan oleh umpan balik, aktivitas energik, orientasi ke masa depan, keterampilan dalam pengorganisasian, dan sikap terhadap uang. Selanjutnya karakteristik wirausahawan dengan n Ach tinggi adalah kemampuan inovatif, toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity), keinginan untuk berprestasi, kemampuan perencanaan realistis, kepemimpinan terorientasi kepada tujuan, obyektivitas, tanggung jawab pribadi, kemampuan beradaptasi, dan kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrato.
Tiga kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut McClelland. Pertama adalah kebutuhan untuk berprestasi (nAch), karena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Karyawan perlu mendapat umpah balik dari lingkungannya sebagai bentuk pengakuan terhadap prestasinya tersebut. Kedua adalah kebutuhan untuk berafiliasi (n Afil), yaitu hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu mereflekasikan keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain. Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang tinggi umumnya berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi. Mc Clelland mengatakan bahwa kebanyakan orang memiliki kombinasi karakteristik tersebut, akibatnya akan mempengaruhi perilaku karyawan dalam bekerja atau mengelola organisasi. Ketiga adalah kebutuhan untuk berkuasa (n Pow) yaitu kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain.
Sumber gagasan gagasan dalam identifikasi peluang usaha baru antara lain adalah kebutuhan akan sumber penemuan, hobi atau kesenangan pribadi, mengamati kecenderungan-kecenderungan, mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada, penyebab tidak terdapat, kegunaan lain dari barang-barang biasa dan pemanfaat produk dari perusahaan lain.
Terdapat tujuh peluang analisa pokok. Pertama adalah biaya tetap, yaitu pengeluaran yang diadakan oleh generasi tanpa melihat jumlah produk yang dihasilkan. Kedua adalah biaya variabel, yaitu pengeluaran yang berfluktuasi dengan jumlah produk yang dihasilkan. Ketiga adalah biaya total, yaitu total biaya total dan biaya variabel yang berkaitan dengan produksi. Keempat adalah pendapatan total, yaitu semua nilai rupiah penjualan yang terakumulasi dari penjualan produk. Keilama adalah keuntungan, yaitu jumlah pendapatan total yang melebihi biaya total dari produksi barang yang dijual. Keenam adalah kerugian, yaitu jumlah biaya total produksi barang yang melebihi pendapatan total yang diperoleh dari penjualan barang tersebut. Ketujuh adalah titik pulang pokok, yaitu sebagai situasi dimana pendapatan total organisasi sama dengan biaya totalnya.
Bentuk-bentuk kepemilikan usaha. Pertama adalah perusahaan perseorangan, yaitu bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh satu orang. Pemilik perusahaan perseorangan memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Artinya, apabila bisnis mengalami kerugian, maka pemilik yang menganggung seluruhnya. Kedua adalah firma, yaitu bentuk bisnis dimana dua orang atau lebih bekerja sama mengoperasikan perusahaan untuk mendapatkan profit. Sama seperti perusahaan perseroan, setiap sekutu memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Ketiga adalah perseroan, yaitu bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh beberapa orang dan diawasi oleh dewan direktur. Keempat adalah koperasi, yaitu bisnis yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan asas kekeluargaan.
Langkah-langkah penyediaan sumber daya manusia yang pertama adalah perekrutan karyawan, yaitu penarikan tenaga kerja adalah langkah-langkah di dalam menyediakan sumber daya manusia bagi organisasi kewiraswastaan setiap kali terdapat posisi yang kosong. Kedua adalah seleksi calon karyawan, yaitu penyaringan awal dari calon sumber daya manusia yang tersedia untuk mengisi suatu posisi. Tujuannya adalah untuk memperkecil hingga jumlah yang relatif sedikit calon karyawan darimana seseorang akhirnya akan disewa. Ketiga adalah pelatihan karyawan, yaitu pelatihan karyawan adalah adalah keterampilan yang diajarkan pihak perusahaan kepada karyawannya. Keempat adalah penilaian hasil kerja, yaitu penilaian tentang hasil kerja yang telah dilakukan oleh karyawannya. Tahap-tahap dalam proses seleksi adalah penyaringan pendahuluan dari rekaman, berkas data, dll, wawancara pendahuluan, tes kecerdasan, tes bakat, tes kepribadian, rujukan prestasi, wawancara dianostik, pemeriksaan kesehatan dan penilaian pribadi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar