TUGAS
METODE PENELITIAN
Nama : Stephanus Leonardi
Kelas : 3ID10
NPM : 38413641
UNIVERSITAS
GUNADARMA
BEKASI
2015
Landasan Teori:
Production Planning and Inventory
Control (PPIC) dalam suatu organisasi yang memproduksi
barang dan jasa memberikan kesempatan karier yang menarik dan menantang bagi
orang-orang yang mempelajari bisnis dan teknik. Para spesialis PPIC disebut
sebagai inti sistem “syaraf” karena mereka berpartisipasi dalam permintaan,
perencanaan kapasitas keseluruhan organisasi, menentukan berapa banyak
persediaan bahan dan komponen-komponen yang ada dan kapan untuk mendapatkannya.
Apabila komponen-komponen diproduksi secara internal, mereka bertanggung-jawab
atas kapan produk-produk tersebut dibuat dan mesin-mesin mana yang harus
diproses sehingga master production schedule atau skedul produksi induk
disusun secara seksama agar seluruh kapasitas yang ada dapat bekerja secara
optimal.
Beberapa ahli telah memberikan
pengertian tentang just in time. Pengertian just in time menurut
Gasperz (1998) adalah memproduksi output yang diperlukan pada waktu
dibutuhkan oleh pelanggan dalam jumlah sesuai kebutuhan pelanggan, pada setiap
tahap proses dalam sistem produksi, dengan cara yang paling ekonomis atau
paling efisien. Menurut Zulian (1996), just in time adalah usaha-usaha
untuk meniadakan pemborosan dalam segala bidang produksi seperti uang, bahan
baku, suku cadang atau komponen, waktu produksi dan sebagainya sehingga dapat
menghasilkan dan mengirimkan produk dengan tepat waktu untuk dijual.
Pengertian just in time menurut
Pangestu (2000), adalah cara produksi yang menentukan jumlahnya hanya
mendasarkan atas jumlah barang yang benar-benar akan dijual atau diperlukan,
diproduksi pada setiap bagian secara tepat waktu sesuai dengan kebutuhan,
demikian juga pembelian dan pemesanan masukan produksinya. Sementara itu,
Hansen & Women (1999) mendefinisikan just in time sebagai suatu
sistem tarikan permintaan (demand-pull system), dan tujuan produksi JIT
(Just In Time Manufacturing) adalah untuk menghilangkan pemborosan
dengan cara memproduksi suatu produk hanya jika diperlukan dan hanya dalam kuantitas
yang diminta pelanggan.
Hasil
review jurnal pertama:
Perubahan-perubahan yang terjadi pada
lingkungan bisnis menyebabkan perrusahaan memikirkan kembali untuk dapat
meningkatkan produktivitas perusahaan. Disamping itu, perusahan juga harus
memikirkan cara-cara baru agar perusahaan tetap memiliki keunggulan kompetitif
untuk dapat bersaing dengan perusahaan lainnya terutama di pasar global. System
Just In Time memberikan peluang untuk dapat meningkatkan produktivitas dan
mengeleminasi biaya-biaya yang tidak diperlukan, maka perusahaan akan bisa
menghemat pengeluaran yang tidak perlu. Setelah mempelajari dan mengamati
jurnal pertama pada perusahaan yang baru akan memulai penggunaan metode Just In Time, maka objek penelitian yang
telah ditetapkan adalah PT X yang terletak di Siduarjo, Jawa Timur. Penggunaan
inisial PT X dikarenakan PT tersebut tidak ingin di publikasi nama PT yang
sebenarnya. PT X dipilih sebagai objek penelitian karena PT X tersebut akan
dapat mewakili peneliti untuk meganalisis secara menyeluruh mengenai system JIT
(Just In Time) yang ada di Indonesia,
terutama yang berada di Jawa Timur terhadap pengingkatan produksi perusahaan.
Fokus dari penelitian ditujukan pada:
-Penerapan Sistem JIT di PT X
-Dampak terhadap produktivitas secara keuangan
dengan kemampuan peningkatan laba pada perusahaan
Hasil
review jurnal kedua:
Studi ini bertujuan untuk menganalisis
tentang perilaku yang terjadi antara UKM dengan pemasoknya dalam hunungan
koperasi untuk mencapai kinerja pembelian yang Just In Time (JIT). UKM yang menjadi objek penelitian ini khusus
pada jenis usaha dagang. UKM perlu membina hubungan yang kooperatif dengan
pemasok untuk menyediakan bahan baku secara kontinyu, tepat, dan cepat.
Hubungan koperasi terdapat peran perilaku yang menentukan kualitas hubungan
tersebut. Perilaku tersebut meliputi saling ketergantungan, kepercayaan dan
keselarasan tujuan.
Metode penelitian mendekati ini
menggunakan pendekatan alternative, karena dengan penelitian ini ingin
diketahui bagaimana pengaruh perilaku terhadap kinerja aktivitas pembelian UKM
melalui koperasi dan dari hasil penelitian tersebut diharapkan dapat memberikan
pemahaman yang lebih mendalam tentang system kerja JIT dalam aktivitas
pembelian UKM dalam hubungan koperasinya.
Dilihat dari perilaku para pihak, bentuk
hubungan yang terjalin antara UD. Harapan Jaya dengan para pemasoknya bersifat
koperasi. Bila diuraikan secara terperinci, perilaku yang menggambarkan bentuk
hubungan keduabelah pihak antara lain:
1.
Kepercayaan
Diawal
hubungan, kepercayaan tidak timbul begitu saja melainkan membutuhkan waktu dan
proses pengenalan satu sama lain sehingga sudah saling mengetahui. UD Harapan
Jaya mengawali hubungan dengan para pemasok tidak disertai rasa kepercayaan
yang tinggi.
2.
Saling Ketergantungan
UD
Harapan Jaya dalam menjalankan usahanya tidak hanya bergantung pada satu
pemasok saja, karena hal ini sulit untuk memenuhi permintaan cutomer. Bila
musin hujan, UD Harapan Jaya tidak dapat memastikan jumlah permintaan cutomer
seberapa banyak, dan produktivitas telur bebek juga menurun.
3.
Keselarasan Tujuan
Setiap
organisasi maupun perorangan pasti meliki kemampuan kerjasama dengan pihak lain
guna dapat memenuhi tujuan dari masing-masing pihak yang saling menguntungkan.
Kemampuan kerjasama disini diartikan sebagai kapabilitas yang dimiliki oleh
suatu organisasi/perusahaan maupun perorangan untuk melakukan kerjasama dengan
pihak lain sebagai mitranya yang secara bersama-sama mencapai tujuan mereka.
Hasil
Review Jurnal Ketiga:
Kompleksnya
aktivitas produksi dalam usaha memenuhi kebutuhan atau permintaan pasar
menyebabkan suatu program terbaru yang tepat dan sesuai kondisi yang harus
segera diimplementasikan. System pengadaan persediaan merupakan hal penting dan
harus diperhatikan setiap perusahaan karena menyangkut efesiensi dan
efektifitas setiap kegiatan produksi. System andalan di era manufaktur adalah
system Just In Time. System ini
banyak dikembangkan di Jepang dan telah terbukti bahwa dalam implementasinya
mampu mendukung kemajuan perusahaan.
Tujuan utama JIT
adalah menghilangkan pemborosan melalui perbaikan terus menerus. Nilai tambah
produk merupakan kata kunci dalam JIT. Nilai tambah produk diperoleh hanya
melalui aktifitas actual yang dilakukan langsung pada produk, dan tidak
melalui: pemindahan, penyimpanan, penghitungan dan penyortiran produk.
Pemindahan, penyimpanan, penghitungan, dan penyortiran produk tidak menambah
nilai tambah pada produk merupakan pemborosan.
Objek penelitian
ini adalah PT Santosa Jaya Abadi Siduarjo yang dalam dua tahun terakhir ini
telah mengaplikasikan metode JIT dalam pengadaan persediaan. Jenis penelitian
ini bersifat explonatory research karena dalam penelitian ini
bertujuan untuk membuktikan hipotesis serta memberikan penjelasan secara
empiris untuk mengkaji hasil penelitian berdasarkan teori yang ada.
Kesimpulan:
Berdasarkan ketiga jurnal yang
dijelaskan diatas, maka disimpulkan bahwa sistem JIT pada perusahaan sangat
membantu dan memberikan solusi pada perusahaan, khususnya pada tingkat
efisiensi dan efektifitas biaya produksi. Penerapan JIT sangat mempengaruhi
keadaan financial pada suatu
perusahaan, tentu hasil dari penelitian ini sangat berguna untuk evaluasi
perusahaan sebelum dan sesudah menggunakan sistem JIT.
Daftar
Pustaka:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar