Rabu, 28 Oktober 2015

Resume Jurnal JIT (Just In Time)

               Description: http://tutorialbahasainggris.com/wp-content/uploads/2015/03/journal.gif                                                   
                                                           

TUGAS METODE PENELITIAN
Description: D:\LEO\GAMBAR\logo gundar.jpg


Nama  : Stephanus Leonardi
Kelas   : 3ID10
NPM   : 38413641
                                Description: http://hasriadimatakin.gurubesar.unila.ac.id/wp-content/uploads/sites/7/2014/06/ILUSTRASI-JURNAL.jpg
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2015
                                Description: Hasil gambar untuk jurnal
Landasan Teori:
Production Planning and Inventory Control (PPIC) dalam suatu organisasi yang memproduksi barang dan jasa memberikan kesempatan karier yang menarik dan menantang bagi orang-orang yang mempelajari bisnis dan teknik. Para spesialis PPIC disebut sebagai inti sistem “syaraf” karena mereka berpartisipasi dalam permintaan, perencanaan kapasitas keseluruhan organisasi, menentukan berapa banyak persediaan bahan dan komponen-komponen yang ada dan kapan untuk mendapatkannya. Apabila komponen-komponen diproduksi secara internal, mereka bertanggung-jawab atas kapan produk-produk tersebut dibuat dan mesin-mesin mana yang harus diproses sehingga master production schedule atau skedul produksi induk disusun secara seksama agar seluruh kapasitas yang ada dapat bekerja secara optimal.
Beberapa ahli telah memberikan pengertian tentang just in time. Pengertian just in time menurut Gasperz (1998) adalah memproduksi output yang diperlukan pada waktu dibutuhkan oleh pelanggan dalam jumlah sesuai kebutuhan pelanggan, pada setiap tahap proses dalam sistem produksi, dengan cara yang paling ekonomis atau paling efisien. Menurut Zulian (1996), just in time adalah usaha-usaha untuk meniadakan pemborosan dalam segala bidang produksi seperti uang, bahan baku, suku cadang atau komponen, waktu produksi dan sebagainya sehingga dapat menghasilkan dan mengirimkan produk dengan tepat waktu untuk dijual.
Pengertian just in time menurut Pangestu (2000), adalah cara produksi yang menentukan jumlahnya hanya mendasarkan atas jumlah barang yang benar-benar akan dijual atau diperlukan, diproduksi pada setiap bagian secara tepat waktu sesuai dengan kebutuhan, demikian juga pembelian dan pemesanan masukan produksinya. Sementara itu, Hansen & Women (1999) mendefinisikan just in time sebagai suatu sistem tarikan permintaan (demand-pull system), dan tujuan produksi JIT (Just In Time Manufacturing) adalah untuk menghilangkan pemborosan dengan cara memproduksi suatu produk hanya jika diperlukan dan hanya dalam kuantitas yang diminta pelanggan.

Hasil review jurnal pertama:
Perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan bisnis menyebabkan perrusahaan memikirkan kembali untuk dapat meningkatkan produktivitas perusahaan. Disamping itu, perusahan juga harus memikirkan cara-cara baru agar perusahaan tetap memiliki keunggulan kompetitif untuk dapat bersaing dengan perusahaan lainnya terutama di pasar global. System Just In Time memberikan peluang untuk dapat meningkatkan produktivitas dan mengeleminasi biaya-biaya yang tidak diperlukan, maka perusahaan akan bisa menghemat pengeluaran yang tidak perlu. Setelah mempelajari dan mengamati jurnal pertama pada perusahaan yang baru akan memulai penggunaan metode Just In Time, maka objek penelitian yang telah ditetapkan adalah PT X yang terletak di Siduarjo, Jawa Timur. Penggunaan inisial PT X dikarenakan PT tersebut tidak ingin di publikasi nama PT yang sebenarnya. PT X dipilih sebagai objek penelitian karena PT X tersebut akan dapat mewakili peneliti untuk meganalisis secara menyeluruh mengenai system JIT (Just In Time) yang ada di Indonesia, terutama yang berada di Jawa Timur terhadap pengingkatan produksi perusahaan. Fokus dari penelitian ditujukan pada:
-Penerapan Sistem JIT di PT X
-Dampak terhadap produktivitas secara keuangan dengan kemampuan peningkatan laba pada perusahaan

Hasil review jurnal kedua:
Studi ini bertujuan untuk menganalisis tentang perilaku yang terjadi antara UKM dengan pemasoknya dalam hunungan koperasi untuk mencapai kinerja pembelian yang Just In Time (JIT). UKM yang menjadi objek penelitian ini khusus pada jenis usaha dagang. UKM perlu membina hubungan yang kooperatif dengan pemasok untuk menyediakan bahan baku secara kontinyu, tepat, dan cepat. Hubungan koperasi terdapat peran perilaku yang menentukan kualitas hubungan tersebut. Perilaku tersebut meliputi saling ketergantungan, kepercayaan dan keselarasan tujuan.
Metode penelitian mendekati ini menggunakan pendekatan alternative, karena dengan penelitian ini ingin diketahui bagaimana pengaruh perilaku terhadap kinerja aktivitas pembelian UKM melalui koperasi dan dari hasil penelitian tersebut diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang system kerja JIT dalam aktivitas pembelian UKM dalam hubungan koperasinya.
Dilihat dari perilaku para pihak, bentuk hubungan yang terjalin antara UD. Harapan Jaya dengan para pemasoknya bersifat koperasi. Bila diuraikan secara terperinci, perilaku yang menggambarkan bentuk hubungan keduabelah pihak antara lain:
1.      Kepercayaan
Diawal hubungan, kepercayaan tidak timbul begitu saja melainkan membutuhkan waktu dan proses pengenalan satu sama lain sehingga sudah saling mengetahui. UD Harapan Jaya mengawali hubungan dengan para pemasok tidak disertai rasa kepercayaan yang tinggi.
2.      Saling Ketergantungan
UD Harapan Jaya dalam menjalankan usahanya tidak hanya bergantung pada satu pemasok saja, karena hal ini sulit untuk memenuhi permintaan cutomer. Bila musin hujan, UD Harapan Jaya tidak dapat memastikan jumlah permintaan cutomer seberapa banyak, dan produktivitas telur bebek juga menurun.
3.      Keselarasan Tujuan
Setiap organisasi maupun perorangan pasti meliki kemampuan kerjasama dengan pihak lain guna dapat memenuhi tujuan dari masing-masing pihak yang saling menguntungkan. Kemampuan kerjasama disini diartikan sebagai kapabilitas yang dimiliki oleh suatu organisasi/perusahaan maupun perorangan untuk melakukan kerjasama dengan pihak lain sebagai mitranya yang secara bersama-sama mencapai tujuan mereka.

Hasil Review Jurnal Ketiga:
Kompleksnya aktivitas produksi dalam usaha memenuhi kebutuhan atau permintaan pasar menyebabkan suatu program terbaru yang tepat dan sesuai kondisi yang harus segera diimplementasikan. System pengadaan persediaan merupakan hal penting dan harus diperhatikan setiap perusahaan karena menyangkut efesiensi dan efektifitas setiap kegiatan produksi. System andalan di era manufaktur adalah system Just In Time. System ini banyak dikembangkan di Jepang dan telah terbukti bahwa dalam implementasinya mampu mendukung kemajuan perusahaan.
Tujuan utama JIT adalah menghilangkan pemborosan melalui perbaikan terus menerus. Nilai tambah produk merupakan kata kunci dalam JIT. Nilai tambah produk diperoleh hanya melalui aktifitas actual yang dilakukan langsung pada produk, dan tidak melalui: pemindahan, penyimpanan, penghitungan dan penyortiran produk. Pemindahan, penyimpanan, penghitungan, dan penyortiran produk tidak menambah nilai tambah pada produk merupakan pemborosan.
Objek penelitian ini adalah PT Santosa Jaya Abadi Siduarjo yang dalam dua tahun terakhir ini telah mengaplikasikan metode JIT dalam pengadaan persediaan. Jenis penelitian ini bersifat explonatory research karena dalam penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hipotesis serta memberikan penjelasan secara empiris untuk mengkaji hasil penelitian berdasarkan teori yang ada.

Kesimpulan:
Berdasarkan ketiga jurnal yang dijelaskan diatas, maka disimpulkan bahwa sistem JIT pada perusahaan sangat membantu dan memberikan solusi pada perusahaan, khususnya pada tingkat efisiensi dan efektifitas biaya produksi. Penerapan JIT sangat mempengaruhi keadaan financial pada suatu perusahaan, tentu hasil dari penelitian ini sangat berguna untuk evaluasi perusahaan sebelum dan sesudah menggunakan sistem JIT.






Daftar Pustaka:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar