Kamis, 09 Januari 2014

Visi, Misi dan Action PT SINAR SOSRO

Budaya kerja di organisasi perusahaan atau instansi
PT SINAR SOSRO

Visi:                Mengutamakan agar produk-produk dapat sampai pada konsumen dimanapun mereka berada.
Misi:                Meningkatkan jaringan distribusi (baik nasional atau internasional) dengan memasarkan produk baru di bidang minuman.
Action:            Strategi marketing yang dilakukan PT. Sosro dalam produk teh botol sosronya A. Segmentasi Produk PT. Sinar Sosro merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang agro industri yang memproduksi berbagai macam produk dengan menggunakan pucuk daun teh sebagai salah satu bahan baku utamanya, dimana salah satu produknya adalah Teh Botol Sosro. Teh Botol Sosro merupakan produk teh siap minum pertama di Indonesia yang di kemas dalam botol dan telah dikenal oleh masyarakat luas. Persaingan yang begitu ketat dari banyaknya teh dalam kemasan botol yang beredar di pasaran. Berdasarkan data pada PT. Sinar Sosro terdapat enam merek teh dalam kemasan botol yang beredar di Indonesia, yaitu Teh Botol Sosro, Fruit Tea, TEBS, S-tee, Frestea, dan Tekita. PT. Sinar Sosro pada saat ini dihadapkan pada berbagai saingan produk minuman ringan yang tidak hanya dari pesaing lokal, namun juga pesaing asing. Persaingan berbagai merek teh dalam kemasan botol membuat perusahaan lebih berhati – hati dalam merancang strategi pemasarannya. Perusahaan akan berhasil memperoleh pelanggan dalam jumlah yang banyak apabila dinilai memiliki citra baik dalam benak konsumen. Terciptanya citra baik dalam benak konsumen akan menumbuhkan kepuasan pelanggan yang dapat memberikan beberapa manfaat. Keberhasilan Sosro tidak lepas dari brand “teh botol” yang didapatkannya, persis seperti aqua menjadi brand pada air putih. Berikutnya Sosro semakin kuat karena jaringan distribusi Teh Botol yang sangat kuat sampai di titik akhir pelosok. Persis seperti Aqua dengan air putihnya, pemain lain terlambat masuk di segmen teh dalam botol, karena menganggap lalu ide air teh masuk dalam botol. Yang masih kurang dari Teh Botol adalah upaya – upaya mempertahankan image secara above the line. Upaya iklan di media massa, event, maupun promosi yang akan terus membuat teh botol tertancap di kepala konsumen masih jarang dilakukan. Terkesan Teh Botol merasa sudah besar dan yakin dengan penetrasi produk yang telah dilakukannya sehingga tidak perlu lagi melakukan promosi above the line secara intensif. B. Targetting Identifikasi target pasar adalah merupakan langkah awal yang dibutuhkan dalam perencanaan dan pengembangan strategi pemasaran. Dalam situasi dimana konsumen menghadapi banyak pilihan, maka kesuksesan pemasaran produk akan banyak ditentukan oleh kesesuaian produk. Target dari teh botol ini adalah yang menyukai rasa asli teh (non fruity) dan praktis, para supir atau pejalan kaki. Diberikanlah kemasan botol yang praktis dan disediakan di kios – kios yang ada di pinggir jalan. Jadi jika ada yang haus, ya tinggal minum sosro. Plus ditempatkan dalam boks es, sehingga menjadi dingin. Sosro memiliki target pasar yang jelas, dengan target orang yang sedang melakukan perjalanan. Pada waktu itu, strategi promosi yang dilakukan juga baik dengan menetapkan harga tidak lebih dari biaya parkir pada waktu itu (mengingat target adalah orang yang sedang melakukan perjalanan). Pada waktu pengenalan produk, Sosro juga memiliki keunggulan kompetitif karena merupakan teh siap minum dalam kemasan botol yang dipasarkan pertama kali di Indonesia. C. Positioning Teh untuk siapa saja. Sosro melakukan positioning dengan mengedukasi masyarakat agar tidak merasa aneh untuk meminum teh dalam kemasan botol dan dengan diasajikan dingin. Karena pada awal kemunculan produk, masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk minum teh yang disajikan panas. Ternyata proses diferensiasi yang dilakukan Sosro membuahkan hasil baik, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam kemasan botol yang dapat memberikan kesegaran. Dalam perkembangannya, untuk bersaing dengan competitor Sosro mulai melakukan kampanye bahwa dengan mengkonsumsi teh akan membuat tubuh menjadi sehat, karena teh mengandung anti oksidan. Hal ini menambah keunggulan kompetitif dari Sosro.2.2 Taktik Marketing yang digunakan PT. Sosro A. Selling
Teh Botol Sosro didistribusikan ke pelosok – pelosok daerah. Konsumen menjadi tidak sulit membeli the botol sosro karena mudah di cari dan harganya terjangkau.B. Marketing Mix 1) Produk Rasa teh asli yang kini bervariasi dengan ditambahkan aroma buah – buahan dan daun teh melati. 2) Harga Antara Rp 3000,00 hingga Rp 5000,00. 3) Tempat Supermarket, minimarket bahkan warung kecil dan gerobak. 4) Karakteristik Konsumen a) Demografi • Usia : - Anak – anak (usia 9 sampai 12 tahun) - Remaja (usia 13 sampai 18 tahun) - Dewasa (18 tahun keatas) • Jenis Kelamin: Pria dan Wanita • Pekerjaan : Semua orang yang mempunyai pekerjaan • Pendidikan : Semua golongan masyarakat b) Psikografis Orang yang menyukai minuman teh yang mempunyai rasa alami dan berkualitas. c) Geografis Wilayah pemasaran untuk konsumen adalah seluruh wilayah Indonesia baik di kota – kota besar maupun daerah – daerah. Deferensiasi : Produk Teh Botol Sosro berbeda dari yang lain karena teh ini di kemas dalam botol dan rasa khas tehnya sangat kuat. Ditambah lagi dengan aroma buah-buahan dan melati.C. Distribusi Pabrik di mojokerto merupakan pabrik yang kesepuluh yakni pabrik yang terbesar milik sosro. Pabrik ini mengcover wilayah distribusi terluas yakni di jawa timur, maluku, papua, kalimantan sulawesi dan nusa tenggara timur.
Untuk mensuplay wilayah bali dan nusa tenggera barat. Sosro terdiri dari beberapa unit, unit yang pertama adalah unit pabrikan dan unit penjualan. Tugas dari kpb adalah membuat produk yang berkualitas sementara tugas dari kpw adalah menjual prodduk yang berkualitas. Kpw memiliki 14 kantor penjualan (KP) yang bertugas untuk menyebarkan produk ke seluruh wilayah penjualan dengan di bantu oleh agen/dister.terdapat 3 KP besar yang terdapat di krian, kalianak, dan waru. KP yang lain biasanya terletak di masing- masing kabupaten atau kota yakni jombang, tulungagung, madiun, kediri, banyuwangi, jember, madura, malang dan pandaan.Agen ini memiliki target penjualan karena mereka memiliki harga jual khusus, makin banyak mereka beli semakin rendah harganya dengan target penjualan 1 bulan minimal 5000 botol yang terjual.2.3 Upaya yang dilakukan PT. Sosro dalam menarik konsumen Dari awal produk ini ditargetkan untuk konsumen yang sering melakukan perjalanan seperti supir dan pejalan kaki. Sosro menyadari bahwa segmen konsumen ini memiliki keinginan hadirnya minuman yang dapat menghilangkan dahaga di tengah kelelahan dan kondisi panas selama perjalanan. Atribut kepuasan ini dicoba untuk dipenuhi dengan menghadirkan minuman teh dalam kemasan botol yang praktis dan tersedia di kios – kios sepanjang jalan. Untuk menambah nilai kepuasan teh botol ini disajikan dingin dengan menyediakan boks - boks es pada titik - titik penjualannya. Pada awal peluncurannya, teh botol sosro tidak banyak dilirik oleh konsumen. Mereka menganggap produk ini aneh karena menggunakan kemasan botol dan penyajiannya yang dalam keadaan dingin. Hal ini membuat perusahaan sosro terus mengedukasi pasarnya melalui iklan – iklan di berbagai media dan promosi – promosi on the spot. Keunggulan sosro dalam menarik konsumen adalah sebagai berikut: • Sistem distribusi. Dimana – mana dapat ditemukan teh botol sosro dengan mudahnya. Di kaki lima, di warung makan, warteg, restoran bahkan di mall. • Brand image teh botol sosro. Brand ini sudah terlanjur melekat di benak konsumen. Beberapa slogan yang kreatif dan kuat tampaknya cukup berhasil meninggalkan citra yang kuat. Seperti slogan sosro “Apapun makanannya minumannya teh botol sosro”, “apapun enaknya minumnya teh botol sosro”, “asli segarnya”, dll. • Rasa teh.
Beberapa konsumen mengatakan rasa teh botol sosro adalah yang terbaik. Wangi melati yang tidak terlalu kuat, kekentalan dan rasa manis yang pas adalah kombinasi terbaik yang dirasakan. • Kunjungan pabrik teh botol sosro. Mudah dan loyalnya perusahaan sosro dalam menerima kunjungan juga memiliki point yang positif. Pengunjung dapat mengetahui seluruh proses pembuatan teh botol sosro. Hal ini dapat meyakinkan pengunjung bahwa produk ini aman dan tidak mengandung 3P (Pengawet, Pemanis, dan Pewarna buatan) sehingga konsumen akan terus meningkat.2.4 Awal munculnya ide menggunakan kemasan botol Awalnya ide kemasan botol berawal dari pengalaman tes cicip (on place test) di pasar- pasar tradisional terhadap teh tubruk cap botol. Pada demonstrasi pertama, teh langsung diseduh di tempat dan disajikan pada calon konsumen yang menyaksikan. Namun cara tersebut memakan waktu lama sehingga calon konsumen cenderung meninggalkan tempat. Kemudian pada uji berikutnya teh telah diseduh dari pabrik dan dimasukkan ke dalam tong – tong dan dibawa dengan mobil. Akan tetapi cara ini ternyata membuat banyak teh tumpah selama perjalanan karena saat itu struktur jalan belum sebaik sekarang. Akhirnya sosro mencoba untuk memasukkannya pada kemasan – kemasan botol limun agar mudah dibawa. Berangkat dari itu mereka berpikir bahwa penggunaan kemasan botol adalah alternative yang paling praktis dalam menghadirkan kenikmatan teh langsung ke konsumen.
                       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar